Blog yang Membahas Asal Usul, Kisah, Sejarah Kerajaan, dan Rahasia Dunia yang Masih Banyak Tersembunyi.

Kamis, 09 Juli 2015

Pesugihan Nyi Blorong dan Tumbal Anak Manusia

Advertisement
Advertisement
Advertisement

Modernisasi yang semakin luar biasa berkembang di zaman ini, rupanya tak sebanding dengan perubahan tingkat intelegensi seluruh penduduk bumi. Keyakinan mengenai hal ghaib masih saja banyak dimiliki. Salah satunya terkait dengan kepercayaan mendapatkan kekayaan lewat pemujaan atau lebih dikenal dengan istilah pesugihan. Dari banyaknya mitos seputar pesugihan yang dipercayai, pesugihan Nyi Blorong merupakan salah satu yang unik. Uniknya seperti apa? Simak uraiannya berikut ini!

Pesugihan Nyi Blorong

Seperti dijelaskan dalam artikel sebelumnya mengenai asal usul Nyi Blorong, dapat kita ambil kesimpulan bahwa sosok Nyi Blorong memang merupakan contoh perwujudan setan yang benar-benar nyata. Ia ditugasi oleh Ratu Pantai Selatan Nyi Roro Kidul untuk menyesatkan umat manusia yang tergiur akan kekayaan yang diperoleh dengan cara mudah, tanpa kerja, dan instan.

Pesugihan Nyi Blorong
Pesugihan Nyi Blorong -begitu banyak orang menyebutnya-, merupakan salah satu bentuk penyesatan yang syetan sediakan. Melalui pesugihan ini, orang bisa mendadak kaya, memiliki milyaran rupiah, rumah, dan semua keinginan duniawinya dapat tercapai.

Untuk memperoleh pesugihan Nyi Blorong, seseorang harus sepenuh hati menghamba pada sang iblis betina ini. Salah satu bentuk penghambaan tersebut adalah dengan melakukan sebuah ritual bernama ritual “Cawis Sesaji”.

Ritual cawis sesaji adalah ritual yang dilakukan di dalam kamar oleh seorang yang memiliki pesugihan untuk mengundang kehadiran Nyi Blorong. Dalam ritual ini, Nyi Blorong yang hadir akan mewujudkan diri menjadi seorang gadis cantik jelita bergaun hijau dan berambut panjang. Ritual tersebut akan dilanjutkan dengan hubungan badan yang dilakukan antara si pemuja dengan Nyi Blorong.

Saat berhubungan badan, wajib hukumnya bagi si pemuja untuk memastikan tak ada satu orang pun anggota keluarganya dapat masuk atau mengintip ke dalam kamar. Karena jika hal itu sampai terjadi, si pemuja akan mati seketika.
Pernah suatu kejadian, seorang istri yang penasaran dengan suaminya yang sering meminta dirinya untuk tidak masuk ke kamar pada hari-hari tertentu mencoba mengintip ke dalam kamar melalui celah di flapon kamarnya. Prosesi yang dilalui suaminya saat mengundang kehadiran Nyi Blorong dan kedatangannya ia saksikan dengan seksama. Hingga pada prosesi hubungan badan, si istri tersebut menjerit karena melihat suaminya tengah bergelut dengan seekor ular raksasa berwarna hijau. Seketika menjerit, si suami tersebut langsung diterkam oleh si ular dan mati. Si ular hilang, dan suaminyapun tak bernyawa lagi.
Setelah berhubungan badan, Nyi Blorong akan pergi dengan terlebih dahulu meninggalkan beberapa sisik tubuhnya. Sisik-sisik ular tersebut akan berubah menjadi kepingan-kepingan koin emas asli sebagai hadiah bagi si pemuja.

Tumbal Pesugihan Nyi Blorong

Koin-koin emas yang diberikan pada si pemuja ternyata tidak diberikan secara cuma-cuma, dalam pesugihan Nyi Blorong, si pemuja wajib mengeluarkan wadal atau tumbal yang tak lain adalah anggota keluarganya sendiri, entah itu anak, istri, ayah, ibu, keponakan, dan lain sebagainya. Wadal tersebut dikeluarkan setiap tahun sekali.

Bagi Nyi Blorong, wadal atau tumbal yang diberikan si pemuja akan ia gunakan sebagai alat untuk menambah kesaktian dan kecantikannya. Wadal tersebut ia juga dapat dimanfaatkan sebagai budaknya di laut kidul sana.

Adapun dalam kematian si tumbal, biasanya akan terjadi karena penyebab yang tidak umum, seperti mendadak sakit, kecelakaan, atau karena sebab lain. Saat setelah dikuburkan jasad yang menjadi wadal itupun umumnya akan berubah menjadi batang pisang. Jasad aslinya ditukar dan dibawa secara ghaib ke kerajaan Nyi Blorong sebagai persembahan.

Suatu kondisi apabila si pemuja tak mampu menyediakan wadal, Nyi Blorong akan mengambil nyawa si pemuja tersebut sebagai gantinya. Ini merupakan kontrak mati yang memang telah disepakati kedua belah pihak. Setelah kematian si pemuja, harta yang ditinggalkan juga sedikit demi sedikit hilang, tanpa keberkahan.

Nah, itulah sekilas tentang pesugihan Nyi Blorong yang dapat saya sampaikan. Dari artikel ini, sepatutnya kita bisa menyadari bahwa jika kita ingin hidup berkecukupan, kerja keras merupakan modal yang paling utama. Mengandalkan pesugihan sama halnya dengan menukar masa depan kita di alam akhirat dengan neraka sepenuhnya. Semoga mencerahkan.

Advertisement
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Terkait : Pesugihan Nyi Blorong dan Tumbal Anak Manusia